Benah Benah Menjauh Fitrah

FadwaLangka
2 min readFeb 19, 2020

--

Petugas sedang mempotong rumput yang sudah meninggi. — @FadwaLangka

Akhir pekan kemarin, saat matahari baru saja menunjukan diri, saat udara dingin berangsur menghangat. Kami tiba di daerah Rancabali terlalu pagi, jadwal kami untuk menginap ke Glamping Rancabali Lakeside masih sangat lama.

Tidak ada tujuan pasti tempat mana yang akan kami kunjungi pagi itu sebelum ke Glamping Rancabali Lakeside, yang sudah kami jadwalkan hanya akan masak untuk sarapan seada-adanya dengan nesting dan kompor portable bawaan kami itu.

Masak air untuk seduh kopi selayaknya anak indie pagi kami lakoni, setelahnya baru nesting diisi jagung dan bumbu sup krim cepat sajil, yang sehabis beberapa suap baru sadar kalau rasanya tidak sesuai dengan yang diharapkan.

Suasana sunyi saat ngopi dan bergantian mencicipi sup krim jagung dalam nesting itu mendadak sirna sudah, petugas di Situ Patengan sedang bekerja membabat rumput dengan mesin yang raungannya bahkan tidak lebih nyaring daripada mesin jahit merk singer. “Punten ya a’ mau potong rumput” .

Dari pada terus-terusan mendengar raungan mesin pemotong rumput yang lama-lama potongan rumput itu menghampiri, membuka percakapan dengan petugas itu saya rasa tidak ada salahnya. Kalimat basa-basi “air nya masih kering ya Pak…”

Tidak perlu mengeluarkan banyak pertanyaan, petugas yang sampai saat ini saya lupa namanya menjelaskan banyak keadaan Situ Patengan itu, “Nih ya a’ nanti disini akan dibangun jembatan ke sana, itu tuh yang ada pohon ditebang biar bisa sampai sana”. Sembari petugas menunjuk arah bukit di seberang tempat kami berdiri. “…Tapi tidak sampai jauh, soalnya di sana udah masuk cagar alam a’ , jadi tidak boleh diotak-atik”

Keadaan Situ Patengan sangat jauh berubah saat tujuh tahun lalu saya datang ke sana sewaktu masih sekolah, banyak bangungan baru, kapal pinisi yang tidak bisa berlayar dan ada bangunan tenda permanen yang saya singgahi di malam harinya itu. Tapi meskipun begitu, satu yang saya salut dengan perubahannya, tidak ada lokasi swafoto yang norak dengan lambang cinta dengan warna-warni moncolok khas tempat wisata abad ini.

--

--

FadwaLangka
FadwaLangka

Written by FadwaLangka

Sebagian percaya, bahwa tempat, waktu dan kejadian akan menghasilkan kenangan, dan saat ini kamu berdamai dengan proses.

No responses yet